Rabu, 14 September 2011

Kota Cantik PaLangka Raya


Ini kota persinggahan pertama daLam perjaLanan ke kota perantauan’ku...
Kota yang sudah ga asing Lagi bagi’ku...
Kota Cantik PaLangka Raya...

      Kira-kira pukuL 14.49 aku tiba di kota ini. Turun dari TraveL ‘Doa Mama’ dengan tampang Lecek, seLecek kertas pembungkus kacang di TerminaL akibat perjaLanan yang cukup mempertaruhkan nyawa dengan kondisi JaLan yang Lebih mirip jaLur RoaLLer Coaster *bener ga tuh tuLisan’nya..?? :D , menyeret sebuah koper berwarna cokLat muda dengan Langkah yang berat menuju rumah yang sudah famiLiar banget. Membuka pintu gerbang rumah dengan sedikit tenaga yang ada, meLepas sepatu beserta kaos kaki yang sudah ku pakai dari jaman beLanda LaLu masuk ke daLam rumah yang memberikan suasana damai, disambut dengan senyuman seLamat datang dari Tante dan sepupu’ku. Yah, itu rumah tante’ku. Tempat ku bernaung sementara menunggu jadwaL penerbangan’ku ke Surabaya, kota Liburan’ku yang seLanjut’nya...

      SeteLah me-reLax-kan diri, tangan’ku segera saja menyambar hape di saku ceLana dan mengabarkan ke mamah, papah, adik, kakak, Pak RT, Ketua KomNas HAM dan PerLindungan Anak, bahwa saya atas nama Demard Hatat Moko teLah sampai dengan seLamat di kota PaLangka Raya *Laporan seLesai... :D . Beberapa teman di kota ini segera kompak serentak menyatakan diri kaLo mereka siap dan bersedia menemani’ku seLama aku di kota ini (dua maLam dan satu setengah hari.red) *thank so much my friend...

      Yang paLing berkesan adaLah maLam terakhir’ku di kota ini, ketemu dia, dia yang pernah mengisi hati’ku. BEKAS PACAR, ehh ! MANTAN PACAR maksud’nya. Dia ikut nongkrong dengan kami, aku yang ngajak dia ikut. Yang bodoh’nya, aku dipaksa satu motor dengan si MANTAN ini.

Ku pertegas, DIPAKSA...


     Sebener’nya sih agak berat satu motor, tapi karena dipaksa, dan Lebih mikirin ke-gentLe-an ku, yea udah *padahaL sedikit banyak dapet seneng’nya juga.. :D . AwaL’nya sih masih jaLan rame-rame, tapi karena matahari sudah disuruh Tuhan puLang, mau jadi matahari apaan coba kaLo puLang maLam-maLam *hahh...?? (--.”) maka sudah waktu’nya bagi kami kembaLi ke kandang masing-masing...

      IniLah saat yang menegangkan, dimana aku yang buta jaLan di kota ini, dimana aku disuruh nganterin si Fristatessa Andriani Ladjang sang mantan kekasih’ku *Uwoo.. uwooo... . Yah, aku sih sudah tebeL muka dari sono’nya jadi keadaan ku bawa santai aja, hohoho. Tanpa diduga-duga dia ngajak makan, makan Jagung bakar. HUFT. padahaL aku mau’nya makan nasi, kan Lumayan bisa kenyang. Lagian buat apa coba dompet tebeL kayak bibir si Omas kaLo ga dipakai...?? Dia’nya dengan cuek pesan Jagung bakar beserta minuman...

      Di tempat ituLah kami sedikit ber-NOSTALGILA mengingat masa LaLu *Cieeee, eheemm, uhuk-uhuk, bisa CeLeBeK neehh... ga Lah. Mmm, ga mau munafik sih, tapi masa LaLu biarLah berLaLu, mariLah kita membuka Lembaran baru. *huahahaha, menempuh hidup baru boo.. :D

      MaLam itu, saat dia cerita, ku perhatikan, dia semakin dewasa, dia ga seperti Tessa yang duLu *hihihihi, Cuma kagum kokk... :O. Aku dari duLu suka gaya berpikir’nya, ga semua orang punya gaya pikiran kayak dia. Dia seLaLu berpikir dengan poLa ‘sebab-akibat’, berpikir ke depan, kaLo di ibarat’kan obat dia seperti pembeLi yang menanyakan ‘efek samping’ obat tersebut. Ibarat’kan pepatah, Rumput gue Lebih Asyik dari Rumput Tetangga...
*nyambung dari hongkooonngg...??

      SeLesai menyantap jagung bakar sampai ke akar-akar’nya, sebener’nya kami pengen Langsung puLang, ehh, tiba-tiba aku teringat kaLo aku harus beLi mata kaLung *mata kaLung’ku yang sebeLum’nya iLang euy... :( . Pasar bLouran Lah tujuan kami berikut’nya (ga tau tuLisan’nya, entah bLauran, bLoran, bLora, fLora, koran, koraL, de eL eL), sampe di parkiran, aku yang biasa’nya Lewat depan Langsung aja nyosor ke depan, ehh, ga tau’nya si Tessa Lewat daLam, si Tukang parkir’nya heran dan mengucapkan kata :

“Loh, pacar’nya Lewat daLam, dia’nya Lewat depan. Gimana sih ne orang dua...??”


Heran. NoLeh ke beLakang. NaujubiLLeee, ga kompak banget sih ini cewek. Bergumam sedikit ke tukang parkir...

“Siapa yang pacaraaann...?!”. Beserta seperangkat muka sewot.

     Sampai di tengah hiruk-kikuk-pikuk suasana pasar, cewek berkerudung merah itu menghiLang *Loh..??. Ternyata dia pakai jaket, hahaha. Dengan Lincah’nya dia beLok sana, beLok sini. Haduh, bener-bener deh ni cewek, udah kayak rumah sendiri. Tiba-tiba berhenti di tempat Abang-abang emperan yang juaL aksesoris. Dapat’Lah mata kaLung yang, yah, Lumayan’Lah. Keren...

        Hmm,aku Lupa maLam itu kami baLik dari pasar pukuL berapa. PukuL sembiLanan kayak’nya. Atau PukuL sepuLuh..?? tapi kayak’nya ga nyampe pukuL sepuLuhan kok. KaLau ga saLah inget sih. Tapi.., Ah bodo amat. Amat aja ga mikirin waktu’nya. Yah, Pokok’nya sudah maLam deh. LangsungLah aku mengantarkan CindereLLa yang takut akan dentang Jam Weker yang kedua BeLas....
Eh busyett, sudah tau aku ini buta jaLanan di PaLangka Raya. Rumah’nya Buju buneeeeenng, beLok sana, beLok sini, muter sana, muter sini, naik sana, naik sini. FinaLLy, SeLamatLah si Tuan Putri menginjakkan kaki emas’nya di peLataran Istana KeciL’nya. Sekedar say thanks + say bye, aku meLanjutkan perjaLanan ke barat, berusaha keLuar dan mengingat beLokan-beLokan maut. Dengan daya ingat yang setara Jimmy Neutron, aLhamduLiLah yah... seLamatLah saya...

       Sisa maLam terakhir’ku di kota itu kuhabiskan dengan bermaLam di kost’an teman dekat, Lebih tepat’nya kLien curhat Langganan’ku, sebut saja WiLson, ah, terLaLu keren nama’nya wiLson, panggiL aja dia Tyo *masih kekerenan.. (--.”). Kayak’nya dia ga bermasaLah dengan nama itu.hahaha...

       Pagi’nya, seteLah diantar si Tyo ke rumah tante’ku. BeLum genap mata’ku meLek, beLum jatuh tai mata dari sangkar’nya, datangLah makhLuk satu Lagi atas nama Dwi. Dengan aLasan transaksi fiLm-fiLm box office yang dia punya. HUFT. KaLah teLak aku, hiLang harga diri’ku, masa depan’ku, masa tua’ku...

       KembaLi ke cerita, dengan jam penerbangan’ku hari itu sekitar pukuL 12.40 WIB (Waktu Indonesia Bersuka-ria) whatever’Lah si Dwi nangkring bentar. Ehh, ga tau’nya sampai matahari kepanasan dia masih dengan santae’nya duduk di Ruang Tamu *Kapan aku berbenah diri menyiapkan ketampanan’ku agar merona saat di Bandara...?? . Berbagai cara ku Lakukan, berbagai jaLan ku tempuh, berbagai aLasan ku Lontarkan. Entah sadar atau tidak dengan ‘teknik mengusir’ku secara haLus’, dengan sendiri’nya dia pamit. aLhamduLiLah yah...

       Sampai di Bandara TjiLik Riwut. Ohhmaeegodd. Piye iki..?? aku ga pernah sendirian naik Pesawat. *pesawat pribadi kaLee yang mau sendirian di pesawat (--.”). Maksud’nya, ga da yang ku kenaL. Semua serba sendiri. Masuk sendiri, check-in sendiri, mandi sendiri, makan juga sendiri *Lirik Lagu D’Masiv... Emang ada..??. Bukan’nya Ndeso karena ga pernah naik pesawat, tapi ga pernah ngurus penerbangan sendiri, biasa’nya kan Rombongan. *MaLang’nya nasib’mu nak...

       SeteLah berhasiL meLewati beberapa proses, akhir’nya sampaiLah aku di Ruang tunggu. Disana banyak orang dari bebagai spesies, Dari anak keciL yang jingkrak sana-sini, pemuda-pemudi yang sibuk dengan Handphone beserta Headset’nya, Om jenggotan yang sibuk cari peniti di daLam tas, dan sebagai’nya. Aku memiLih tempat duduk yang ga terLaLu ramai. Di daLam hati’ku berkata...

“Huh, begini doang ya isi Bandara ? nenek-nenek saLto juga ga bakaLan nyasar. Ck ck ck, ah, kaLau tau gini aku nunggu PiLot’nya manggiL aku, baru aku mau naik tu pesawat”

       Tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa pesawat yang akan kami Tumpangi dengan Tujuan Surabaya sudah siap diisi. HiLang’Lah semua susunan kaLimat sombong’ku tadi, yang muncuL hanya komat-kamit muLut berdoa...

“Semoga pesawat’nya sampai tujuan tanpa kekurangan sesuatu apapun ya Tuhan. Jangan sampai jatuh ni pesawat. Amit-amit deh. Duduk di sebeLah piLot ahh... “.

BerakhirLah cerita’ku di kota ini saat Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 0681 Lepas Landas meninggaLkan Borneo....



Hahaahahaha, ituLah kisah’ku di kota persinggahan, Kota Cantik PaLangka Raya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar