Kamis, 29 Desember 2011

Christmas Day


          

              Desember datang, itu tandanya sudah tiba saatnya untuk menghias rumah dengan pernak-pernik NataL bersama keLuarga, juga muLae sibuk dengan Perayaan NataL di berbagai tempat. Juga makanan dan angpao dimana-mana *yiiihhhaaa… . BuLan yang penuh dengan sukacita…

            NataL. Yah ini kaLi keduanya aku merayakan NataL dimasa perkuLiahanku. Di baLik semua Keramaian perayaan NataL di Ibukota, hati ini rasanya masih ada yang kurang. My FamiLy. Merayakan NataL jauh dari orang tua itu bagaikan pinang dibeLah empat, yang satunya masuk got, yaitu meninggaLkan kesan ‘kesepian’ yang cukup mendaLam. Bukan, bukan karena ga dapet hadiah NataL dari sanak keLuarga atau ga da makanan dimana-mana, pokoknya hati ini sepi aja gitu. KaLian tau kan kaLo kita onLen di Twitter atau Facebook tapi ga da Mention atau Notification ? atau kita bikin Status ga da yang ng-Like atau ngoment ? (kok gue maLah curhat sih (--.”)  ), yah pokoknya gitu deh…

                NataL. Merupakan moment penting bagiku. SeLain di moment ini kami merayakan hari keLahiran Sang JuruseLamat, di moment ini puLa Papahku uLang tahun tepat yang ke 51…

                Entah kenapa dan kesambet MaLaikat dari Gerbang Surga no.berapa, NataL kaLi ini kayaknya spesiaL banget. Hati yang sepi sedikit terobati saat menerima teLpon dari Bokap-Nyokap. Rasanya adem banget denger suara mereka ngucapin Merry Christmas diiringi suara Terompet tahun baru beserta angin putting beLiung #egh! Angin sepoi-sepoi dari kipas angin tetangga. Ku akui saat itu aku senyum-senyum sendiri membaLas ucapan Met NataL dari mereka, udah kayak di teLpon Perusahaan Swasta kaLo kita barusan jadi pemenang Rp 1 MiLiar Duit MonopoLi…

Tuutt… Tuutt … Tuuttt….

Pembicaraan diakhiri, tapi senyumku ga berakhir disitu, senyum sederhanaku cukup menemani masa-masa NataL d kota perantauanku ini sampai menjeLang Tahun Baru nanti…

                Masa-masa seperti iniLah yang membuatku kangen keLuarga. Huft, jadi sedih kan gue, TISUE ! MANA TISUE ? *ngeLap ingus + air mata* . But, whatever ! Bersakit-sakit dahuLu, berfoya-foya kemudian. Nikmati perjaLan hidupmu, Do The Best !

Mother's Day

My Mom, is my Hero…
My Mom, is my Inspiration…
My Mom is everithing for me…
I’m Nothing without my Mother…

            Mungkin kaLimat ituLah yang dapat kurangkai untuk mengartikan seorang ‘IBU’. Seperti yang kita tahu, setiap tanggaL 22 Desember adaLah peringatan Hari Ibu yang merupakan sebuah penghargaan kepada seorang Ibu yang teLah memberikan Kasih Sayang kepada anak-anaknya tanpa batas kadaLuarsa.

             Yah, itu dia. Setiap tahun seLaLu diperingati, tapi tiap tahun juga hari itu biasa bagi sesosok makhLuk dekiL  ini. Bangun pagi sepeti biasa, berangkat sekoLah, puLang sekoLah, makan siang, Hang out sampai sore, puLang-mandi, Hang out Lagi, puLang-onLine, tidur. Biasa banget kan ? ga da spesiaLnya.

          Dibesarkan daLam keLuarga yang Lumayan Cuek, membuatku merasa semua sama saja. Saking Cueknya tiap ada anggota keLuarga yang uLang Tahun ga da ucapan spesiaL atau apa pun. Bagiku semua sudah biasa. Yah, biasa…

            Tapi semua berubah saat Avatar teLah kembaLi. Dia merubah kehidupan keLuargaku. Kami dibawa ke Kerajaan Bumi untuk mencari Ava yang hiLang seLama 100 tahun. HaLah ngaco ! kebanyakan nonton kartun kayak begini nih akibatnya. Jangan di Tiru hanya bisa di Lakukan oLeh profesionaL. Kok maLah tambah ngaco sih #PLAKK! So, aku yang beberapa tahun siLam teLah berubah saat sudut pandangku berubah beberapa derajat ceLcius #LOH? Yah, saat aku yang teLah tumbuh dewasa terLempar jauh dari orang tua iniLah yang teLah sadar betapa pentingnya moment kekeLuargaan. Hari uLang tahun anggota keLuarga, Hari NataL, Tahun baru, Hari Ibu, Hari Kartini sampai Hari PahLawan dan Hari Pendidikan NaionaL semuanya menjadi penting bagiku.

              Satu haL yang ku sesaLkan dari saLah satu moment tersebut. HARI IBU. Tak ada sepatah kata pun ku ucapkan untuk seseorang yang teLah meLahirkan ku itu. Tak ada sedikit pun usahaku untuk mengucapkannya.

              Aku merasa bersaLah…

            Pagi itu, mamah neLpon anaknya yang durhaka ini sekedar menayakan keadaan perkuliahanku dan keuanganku. Tapi apa jawabku ? dengan sedikit membentak…

“Hmm, haLo ? Hmm, apa ?”
“Aggrh, iya nanti gampang aja itu !”
“Ahh, nanti aja ! iya ! Yoo.. dahh”
Tut… tut… tuuutt

         Aku saat itu Lagi kesaL, karena ada teLpon pagi-pagi, disaat aku enak tidur. PAGI ? PukuL berapakah PAGInya Demard ? saat terima teLpon kira-kira pukuL 10.30 WIB. Ck ck ck…

               Terdiam sejenak…

Otakku bekerja dengan sangat berat karena aku sudah muLae berpikir PAGI-PAGI…
“Hah ? itu tadi mamah ?? Astaga ! ini hari IBU. Apa yang tadi aku Lakukan ? Oh Em Ji”
Ingin segera ku SMS, tapi aku maLes banget turun dari tempat tidur untuk jaLan ke Counter puLsa. HAH ? Counter PuLsa ? mau ngapain ? *Jreeenngg. Mau beLi puLsa Lah, aku hampir 3 hari ga da puLsa (baca dengan nada saLah satu ikLan kartu perdana). Lebih besar rasa maLasku dari pada keinginanku untuk mengucapkan Happy Mother’s Day to my Mom..

        Tanpa ku ketahui, mungkin saja pagi itu mamahku sengaja neLpon anaknya ini untuk berbasa-basi apakah anaknya ini akan mengucapkan ‘SeLamat Hari Ibu’ atau tidak. SeteLah responku pagi itu, bisa saja hati mamahku patah terbeLah-beLah karena respon anaknya… 

            Huft, I’m Sorry Mom…

Tapi aku janji, Hari Ibu ga Cuma sebatas tanggaL 22 Desember, because I’LL change ALL DAY become Mother’s Day for my SuperMom…

Kamis, 01 Desember 2011

Kost Apartement


                Ada sebuah bangunan yang terdiri dari 3 Lantai. Lantai dasar dihuni siang hari oleh petugas SaLon kecantikkan dan Koperasi Mandiri miLik Ibu Kost, dan dua Lantae di atasnya dihuni oLeh makhLuk-makhLuk yang sering sekarat stadium akut di akhir buLan, ada 13 kamar juga ada 13 makhLuk dari berbagai spesies.

                Mau ku ceritakan yang mana duLu nih ? Sejarah Kost ‘Apartement’ atau Karakteristik masing-masing penghuni kamar ? Agh, yang mana aja boLeh deh. aLkisah ada empat orang muda-mudi yang mendengar kabar bakaL ada kost baru di sekitaran kampus, beraksiLah mereka untuk booking kamar yang pada saat itu kost’nya sendiri pun beLum dibangun, hahaha. Seiring berjaLannya waktu, akhirnya jadiLah itu kost dan banyak juga peminat’nya, aku dan tiga orang temenku yang sebeLum’nya sudah booking kamar, menempati kamar no.2, no.8, no. 11, dan no. 12...

                Di karenakan bentuk kost’nya yang tertata dan terLihat mewah, ada temen kampus yang nyeLetuk “giLa, udah kayak apartement aja nih kost”, maka tercipLah juLukan ‘Kost Apartement’, Jreeeenngggg....

Nah, berikut Karakteristik makhLuk penghuni masing-masing kamar....

Si kamar no. 1 atas nama Meving Okteresia YoLanda, gadis 21 tahun temen satu keLas. Gadis yang sering ku juLuki ‘tante’ ini adaLah Langganan juara di keLas, tipe orang Perfeksionis dan cerewetnya minta ampun. Karena ada something troubLe gitu sama makhLuk satu ini, aku ga ada teguran beberapa waktu beLakangan, hehehe. Tapi pada akhirnya dia pindah juga dan kamarnya diisi oLeh kakak tingkat...

Si kamar no. 2 dihuni oLeh si Endut penyuka Doraemon, Mutmainnah yang juga temen satu keLas. Gadis BerjiLbab ini temen satu aLiran sama aku, hahaha, satu aLiran giLa’nya. Peran dia di kost bagi’ku adaLah Ibu Kost kedua...

Si Cantik no.3 di tempati oLeh Febriana Rahmadhani. Si cadeL yang merupakan adek tingkat. Udah dianggep adek sendiri, karena manja banget. Kamar’nya berantakan giLa, udah kayak kapaL kena Tsunami, parah deh ini cewek...

Si penghuni kamar no. 4, Bayuansyah. Dia masih sodaraan sama si no.3, pokok’nya ni orang dua ga bisa terpisahkan. Tipe orang yang cuek, dan diem-diem boker deh. Hehehe. Dia juga udah ku anggap adek sendiri. Dia ngaku kaLau dia itu imut, tapi menurutku Lebih mengarah ke amit-amit deh daripada imut, Piss broo...

Si Nobita Anindya Yuda Baratha dari kamar no.5 adaLah kekasih kamar no.1. PemiLik mata empat ini tipe orang yang taLk Less do more. Ga ngerti juga tuh, sering ngomong pake tangan kayak bahasa isyarat, padahaL muLut’nya ga bisu kok. Huft, pokok’nya ngomong udah kayak pake puLsa. Dia penghuni kedua di kamar ini, sebeLum’nya dihuni oLeh gadis judes yang akhir’nya pindah kost karena ga sanggup dengan kegaduhan kami, peace mbak’e. Senasib dengan pacarnya, Yuda pun pindah dan kamarnya diisi oLeh adek tingkat yang ga betah Lama, dan berakhir pindah juga. Kamar no.5 masih kosong ni, ada yang mau..??

Si stress kamar no. 6, atas nama Ceti MarseLa. Cewek stress yang sering ketawa waLopun ga Lucu, juga temen satu keLas yang bikin aku geLeng-geLeng kepaLa, ck ck ck. Dia juga penghuni kedua di kamar ini, sebeLum’nya dihuni oLeh temen si Judes dari kamar no. 5 tapi pindah juga, hahaha...

           Si Gadis Laris Manis dari kamar no. 7 atas nama Meydi Rauf, yang banyak juga di taksir dari berbagai kaLangan di kampus, juga Jakarta dan sekitarnya. Dia teman satu keLas yang pada dasarnya manja, tapi dia bersikap dewasa.

Si Pempek PaLembang Syarofi Novahurian dari kamar no. 8 yang sering nyebeLin juga. Datang disaat badmood bukannya bikin goodmood, maLah tambah buruk gara Liat muka’nya yang ngeseLin. Tapi dia orang yang baik hati karena sering bagi-bagi kaLau ada kiriman Pempek dari kampung, hehehe...


Eko Prasetyo si Kebo dari kamar no. 9 yang paLing susah dibangunin. Dia kakak tingkat yang beda Jurusan dengan anak-anak satu kost. Tapi sekarang udah pindah, dan kamarnya di huni oLeh pegawai InuL Vista yang cantik aduhai...

Si Ndut KaLtim dari kamar no. 10 atas nama Bagus Febrian Pratama juga sering dapat kiriman dari kampung, Lumayan buat tebengan makan buat akhir buLan. Hehehe...

Ulil Amry si GimbaL SuLawesi dari kamar no. 11 adaLah Presiden BEM kampus, orangnya susah ditebak, kadang ada kadang ga ada di kost, kadang bisa pusing sendiri, kadang bisa bingung sendiri, pokoknya susah deh. Hahaha...

Jrreeeenng, hadirLah si Item ga imut jauh ga juga manis dari kamar no. 12. DEMARD HATAT MOKO. Kata anak kost yang Lain sih kamarku paLing rapi, paLing tertata, mereka aja sering ngumpuL di kamarku, hahaha... Jadi Ge-eR deh gue.

The Last one, Si Cungkring sang Sepupu tercinta *uuueeekkksss dari kamar no. 12 yang tidak Lain dan tidak bukan adaLah saya sendiri. Penghuni yang bernama Said Farhan Rimbani ini merupakan saLah satu penghuni yang kamarnya kayak medan Perang Dunia ke-12, pisss my broo...

Yah, ituLah karakteristik penghuni kost yang menemani kehidupan seLama di perantauan ini. Banyak haL yang kami Lakukan, dari masak bareng, nonton bareng, b’gadang bareng, tidur bareng, boLos kuLiah bareng, de eL eL.Tapi jangan tanya kenapa kamar no. 1 dan no. 5 banyak gonta-ganti penghuni. I dunno, that is not my business...



Jumat, 28 Oktober 2011

GrandFather...






Tampak daLam sebuah rumah ada seorang pemuda berpakaian seragam putih-abu berwajah riang bahagia, di depan’nya ada seorang LeLaki renta yang terduduk diam di kursi roda dengan tangan kanan menekuk ke depan dada persis kayak sayap ayam baru di angkat dari penggorengan. Juga topi Santa cLaus yang posisi’nya agak miring di kepaLa sang LeLaki tua itu, pemuda di depan’nya cuma bisa tertawa terbahak-bahak atas apa yang diLakukan’nya terhadap kakek’nya yang pasrah di apain aja sama cucu’nya...

Hmm, yah ituLah kakek’ku yang semenjak aku SMA (SekoLah Menengah Atas) sudah menderita penyakit Stroke, sebeLah tubuh’nya tak bisa berfungsi Lagi. Kita fLashback sebentar, aku dan kakek’ku kurang terLaLu dekat, karena semasa keciL’ku jauh dari keLuarga Lain’nya, tapi entah kenapa semenjak SMP (SekoLah Menengah Pertama) aku bertempat tinggaL satu atap dengan beLiau dan terjadi chemistry tersendiri dengan beLiau. KaLo dipikir-pikir aku adaLah cucu paLing error, cucu mana coba yang sering ngerjain kakek’nya ? cucu mana coba yang bawa-bawa nama kakek’nya jadi bahan guyonan di sekoLah ? cucu mana yang berani nganggep kakek’nya kayak bukan kakek’nya, dianggep friend gitu. Kadang kaLo terima teLepon dari nyokap aja aku santae jawab’nya...

“ya, ada apa bro..? “
“owh, okhe bro, tenang aja, aku masih hidup kokk.. “
“seLama rumah beLum pindah, aku masih ingat jaLan puLang kokk..”

Hampir semua teman-teman yang udah kenaL aku cuma bisa geLeng kepaLa denger aku ngomong gitu sama nyokap. Banyak yang berpikir aku bisa durhaka nih sama orang tua, tapi itu adaLah mereka yang ga tau kehidupan sosiaL nyokap-bokap yang udah mengimbangi perkembangan pergauLan, hahahahaa....
                
         Kok maLah cerita bokap-nyokap sih ? kasian Kakek’ku di cuekin. BaLik ke cerita, awaL’nya Kakek’ku adaLah LeLaki paruh baya pensiunan Angkatan Darat tahun Jebot. Kurang ingat pasti’nya kapan, kaLau ga saLah ingat sewaktu aku menjejaki bangku SMA baruLah beLiau terkena Stroke. Entah ada apa dan tenaga darimana, dengan sebeLah tubuh yang berfungsi beLiau masih sanggup berdiri dan berjaLan keLiLing rumah, waLaupun dengan cara meraba-raba dinding. DaLam satu hari beLiau sanggup mengeLiLingi rumah sebanyak 75,3 kaLi dengan kecepatan 14,94 m/s per putaran, jadi hitungLah berapa waktu yang diperLukan Kakek untuk 1 kaLi putaran ! Loh ? kok jadi soaL Fisika ? jangan tanya kenapa, saya juga bingung...

Teman-teman yang sering mampir ke rumah, sering bertanya...

      “kok Kakek’mu keLiLing rumah terus ? ga capek ?”
     “beLiau Lagi nyari boLa basket, ga ketemu dari tadi. BeLiau duLu kan mantan Kapten tim Basket terkenaL di kampung”, jawabku...

       Yah, jawaban tadi disambut tawa riuh gemuruh dari 7.368 penonton yang hadir saat itu. Haduhh, Kakek ampuni cucu’mu ini. Pernah juga, waktu aku punya hape kamera, Kakek ku suruh ber-ekpresi senyum sambiL biLang “Linggis” dengan memamerkan gigi tunggaL’nya. Yang bikin aku tertawa  sampe Pak eSBeYe terbangun dari istirahat siang’nya adaLah, Kakek’ku mau aja nurutin perintah’ku. Memang Kakek GokiL...

       Ada juga saat yang paLing menegang’kan bersama Kakek, waktu SMA aku tidur satu kamar dengan beLiau,*hanya kami berdua, karena kamar yang Lain diisi sepupu’ku yang dari jauh nginap. Kejadian’nya maLam, saat mati Lampu. Aku yang sedang asyik nonton Tipi terdiam di depan Tipi sambiL OnLine via mobiLe, tiba-tiba terdengar teriakan Kakek’ku dari arah kamar kami, cepat ke bergerak ke sumber suara...

        “Apa ada Kek ? “
       “itu... toLong... ada BERUANG di pojok kamar”

Merinding tingkat Kabupaten Pemekaran seketika...

       “Mamaaahh, Papaaahh, ni Kakekk ngomong yang aneh-aneh”, sambiL ngetuk kamar Nyokap-Bokap dengan irama 3/4, Langsung’Lah dengan gaya bicara Pendeta baru LuLus sekoLah TeoLogia, bokap dengan sigap menyikapi keadaan maLam itu. Kakekk’ku sih udah tenang, tapi gimana nih nasib anak’mu, tidur dimana ? dengan siapa ? hati’nya gundah guLana tak menentu memikirkan sesuatu besar berbuLu yang barusan dikatakan orang tua renta dengan pengLihatan supranaturaL’nya tersebut...

        Tapi semakin tahun keadaan beLiau semakin meLemah, beLiau ga sanggup Lagi berdiri dan berjaLan sendiri, beLiau harus duduk di kursi roda. DaLam keadaan seperti itu beLiau tak Luput dari kejahiLan’ku yang merajaLeLa *cucu durhaka edisi Kakek GauL. Pada akhir’nya muncuL’Lah rasa Prikemanusiaan’ku, baru ku sadar “itu Kakek’ku”. KejahiLan’ku pun berkurang secara perLahan....

        Saat aku sudah menginjak-injak bangku kuLiah *Dijitak Staf kampus, hmm sepi juga ga ada yang ku jahiLin. Waktu Libur Lebaran tiba, puLang kampung Lah yang di tunggu. SeLama Liburan sedikit waktu’ku bersama Kakek, waktu’ku banyak jaLan keLuar hang out bareng teman-teman SMA, atau ngurusin Kerjaan rumah bantuin bokap-nyokap, hampir Lupa kaLau ada Kakek di rumah...                   

Tapi, sebeLum aku kembaLi ke Jakarta, aku sempatkan pamitan dengan beLiau, cipika-cipiki gitu deh. SeteLah kira-kira 2 buLan aku di Jakarta, tiba-tiba ada kabar dari orang rumah, kaLau kakek’ku masuk Rumah Sakit karena keadaan kesehatan beLiau yang menurun. Sempat syok dan berpikir...

“yea Tuhan, berikan waktu sedikit Lagi buat Kakek’ku sampai aku puLang nanti. Aku ingin ketemu beLiau sekaLi Lagi. Pengen jahiLin sekaLi Lagi. Hehehe, Piss Tuhan... “

Apa daya manusia jika Tuhan sudah berkehendak, kurang Lebih pukuL 3 sore, hari SeLasa 25 Oktober 2011, satu hari dari kabar masuk’nya beLiau ke Rumah Sakit, beLiau teLah menghembuskan nafas terakhir, meninggaLkan kami semua daLam kenangan...

Yah, hanya bisa mendengar kabar dari seberang Lautan. Hanya bisa mengingat kenangan kejahiLan’ku. Hanya bisa mengingat betapa bego’nya aku sebagai cucu...

SeLamat jaLan Kakek’ku sayang, maaf aku ga bisa puLang untuk meLayat. Keterbatasan dana dan waktu yang ku punya. Maafkan aku, maaf...


SeLamat menempuh hidup baru, semoga seLamat sampai tujuan...

Rabu, 19 Oktober 2011

FaLLing in Love


     Jatuh cinta itu rasa’nya itu kayak meLayang ke Langit ke-7, naik paus akrobatis, LaLu terbang ke rasi bintang yang paLiiiiiiinngg indah...

     Aku Demard, seorang mahasiswa semester tiga jurusan Teknik eLektromedik pada sebuah kampus keciL di Jakarta. Sudah sekitar dua tahun Lebih aku tak pernah mengenaL yang nama’nya CINTA. Hubungan cinta terakhir berakhir karena masaLah kesibukan aktifitas’ku, kegagaLan’ku me’manage waktu.

     Entah kenapa, kaLi ini ada seorang gadis yang mengaLihkan dunia’ku, dari Dunia nyata ke dunia 3D (tiga dimensi.red) *apa hubungan’nyaaaa... (--.”). Mau tau keLanjutan’nya ? ikuti kisah di bawah ini...

     aLkisah ada seorang gadis yang berhasiL membuka pintu hati sang pujangga kesepian ini, sesosok gadis kaLem nan rupawan. Dia mahasiswa baru di kampus’ku, yah, bisa dibiLang adik tingkat’ku. Ga Cuma aku yang biLang dia cantik, semua teman-teman’ku pun setuju atas pernyataan itu. AwaL’nya aku tau peLuang’ku keciL, karena beberapa orang sudah duLuan ambiL start dan mereka-mereka itu tentu’nya LeveL’nya Lebih tinggi dari aku yang kurus, item, dekiL ini. Tapi aku mencoba masuk daLam jejeran orang – orang yang mengantri untuk mendapatkan hati sang gadis. Yah, bisa di biLang aku ini bagaikan Jerami di tumpukan Jarum.

     Pikiran yang pesimis sempat hadir daLam benak’ku, keLebihan apa yang aku bangga’kan ? aku LeLaki yang kurang pandai daLam bidang musik juga daLam bidang oLahraga, tampang pas-pas’an, ga bisa maen Hape, ga bisa twitter’an, ga bisa Facebook’an, ga bisa ng’bLog, ga bisa ngetik. Tapi masa aku kaLah sebeLum berperang ? ga banget kan ? apa kata papah’ku coba, kaLo anak Laki-Laki’nya cemen gini ? karena itu aku mencoba dekat dengan target, apa saLah’nya mencoba. DAPAT. Nomor hape doank sih, tapi itu merupakan Langkah awaL yang jitu. Ku coba untuk mengirimkan sms, yups, dapat respon positif. DAG – DIG – DUG – JGEERRR.

    Ingin memeLuk gunung, apa daya tangan tak sampai. Hari-hari berikut’nya tak seindah hari pertama, kegaLauan hati’ku terjawab ketika aku tau dia sudah memiLih seseorang.  Udah tau gitu, rasa’nya tuh kayak pipi kita di tampar pakai sendaL jepit tanpa merk yang dioLesin sambeL terasi cabe ijo. Sakiiiitt banget, sakit’nya itu rasa’nya kayak komik kesyangan kita dirobek terus di bakar. HIKS. Sempat merasa sia-sia dengan perjuangan’ku sebeLum’nya, tapi dia sempat memberikan kedamaian untuk hati’ku yang gaLau. Makasih buat kedamaian yang kau berikan...

     Karena “kedamaian” itu juga yang membuat aku terus bertahan, bertahan untuk kembaLi merebut hati’nya. Tapi kecewa yang ku dapat...

SekaLi Lagi, KECEWA...
    
     Kecewa terhadap diri’ku sendiri. Kecewa tingkat Provinsi DKI Jakarta. Kecewa karena aku ga pernah bertindak. Kecewa karena aku hanya berani di sms doank. Kecewa karena seLaLu terhaLang jadwaL kuLiah yang berbeda. Kecewa karena waktu tak merestui kami...

      Hahaha... Demard, demard. Kasian banget sih kamu. Yah, entah dapat pikiran dari aLam mana, ku ambiL positif’nya aja, ternyata aku memang beLum siap dan beLum saat’nya kembaLi mengukir kisah cinta *menghibur diri... (T_T.)

      Ternyata, sang gadis yang membuka pintu hati sang pujangga kesepian tadi hanya ‘membuka’ pintu hati, ga masuk. PadahaL sudah dipersiLakan masuk...
  
       Just open and not come in...

Minggu, 25 September 2011

Kota PahLawan dan PerjaLanan'ku


      Tanda seatbelt sudah mati, itu tanda’nya penumpang sudah dipersilahkan untuk bersiap2 meninggaLkan badan pesawat. Dengan nervous setengah hidup aku menuruni tangga pesawat, gugup karena ini kaLi pertama aku ke Surabaya sendiri, gugup takut nyasar di daLam Bandara Juanda yang tentu’nya Lebih besar dari rumah’ku...

      Dengan mantap menjejakan kaki di aspaL Bandara, ceLingak-ceLinguk, dengan tampang sok cooL, diLengkapi dengan tas seLempang yang meLingkari pundak, kacamata putih yang menggantung di depan dada, sepatu juga ceLana panjang yang di Lipat aLa Korea gitu. Pokok’nya turun dari pesawat udah serasa kayak Boyband dari Ethiopia, hahahahahaa...

      SeLesai ngambiL barang dari entah-apa-itu-nama’nya tempat barang berjaLan, aku menunggu jemputan dari seorang teman yang memang udah stay di Surabaya. Tiba-tiba...

      “Mas, naik Taksi saya aja...”
      “Ga mas,makasih. Emank mas pikir saya cowok apaan??”. SambiL senyum keLipat...

Datang yang Lain...
      “Mas, mau kemana...?? naik taksi saya yuk...”
      “Ah, bapak mau tau aja. Pasti bapak mau ngerampok saya yea..?? ayo ngaku”
Bapak’nya Langsung pergi...

Datang supir taksi Lain dengan kepaLa botak di sertai perut buncit’nya...
       “Naik taksi saya aja mas, adem Lho..”
       “tidak, jangaaann. Jangan paksa saya. Aku ternoda. Nikahi saya, nikahi saya..”
Langsung Lari tunggang Langgang deh tu supir taksi...
Apa daya, pergi satu datang Lima...

       Oh em ji. Ada yang keukeuh nawarin Taksi dari yang bLue bird sampe ke ojek Payung, dari tukang Pizza sampe ke tukang gorengan, dari musim Duren sampe musim Rambutan tak jua teman’ku datang menjemputku. Enyaaakkk... Babbeee... Aye kaga tau mesti ngapaen neh...

       SeteLah Perang Dunia ke XVII seLesai, baruLah tampak dari kejauhan seorang yang ga asing Lagi bagi’ku. Yap, dia teman’ku yang udah janji mau jemput. Akhir dari penantian’ku, akhir’nya sampaiLah diri’ku yang Lecek ini merebahkan diri di suatu benda yang empuk, kaLau aku sih biasa nyebut tu benda dengan sebutan kasur, ga tau deh buat teman-teman manusia’ku yang Lain...

       Kurang Lebih satu mingguan di kota PahLawan ini, banyak tempat dan banyak haL yang ku temui. Juga banyak yang ga bisa ku ceritain meLaui kata-kata. Pokok’nya AMAZING deh...

       Sehari sebeLum kepuLangan’ku ke Jakarta aku pesan tiket Kereta Api dengan pemberangkatan dari Stasiun Pasar Turi, Lumayan dapat tiket promo, dapat yang Eksekutif puLa hahahaha. Menurut’ku perjaLanan dengan Kereta Api itu Lebih ada seni’nya, Lebih menikmati perjaLanan, dan Lebih hemat *untung dapat tiket promo, hahaha...

       MaLam terakhir di kota ini, ku habiskan jaLan-jaLan keLiLing kota. Yah, LumayanLah buat sayang-sayangan bentar sama ini kota, hehehehe... . Hampir tengah maLam kami baru puLang, itu pun karena ku paksa puLang, kan aku besok mau berangkat puLang ke Jakarta jadi harus tidur cepat supaya bisa bangun cepat juga...

       Waktu keberangkatan yang tertera di Tiket adaLah 08.00 WIB. Hmm, aku harus bangun 1 jam dari jadwaL agar bisa siap-siap tanpa kekurangan sesuatu apapun. Tapi, ingin memeLuk gunung apa daya tangan tak sampai...

Mata’ku terbuka secara tiba-tiba...
Jrrreeeennngg...
PukuL 07.32 WIB...
Ohhhmaaaeegooooddddd. Keretaaa Appiiiiii... Tuuunngggguuu aakkuuuu.... !!

        DaLam sepuLuh menit, aku sudah siap berangkat. TANPA MANDI. Sekejap saja aku sudah berada di Stasiun Pasar Turi. Benar-benar serasa kayak mimpi, kayak’nya beberapa menit LaLu aku baru tersadar dari tidur maLam’ku, sekarang sudah menyeret koper keramat’ku dengan sembiLan nyawa masih kocar-kacir ga jeLas...

         Ini kaLi kedua aku naik kotak-besi-berjaLan ini, tapi tetep aja ini pertama kaLi’nya aku sendirian meLakukan perjaLanan naik kotak-besi-berjaLan ini, apaLagi Surabaya-Jakarta yang kata mbak di Loket tiket’nya itu bakaL ngabisin waktu sekitar 12 jam perjaLanan...

         Dengan perpisahan yang sesingkat-singkat’nya akhir’nya aku berpisah juga dengan teman’ku dan kembaLi meneruskan perjaLan’ku ke Ibukota. CeLingak-ceLinguk mencari nomor gerbong yang bakaL ku tumpangi. DAPAT. Tenang dikit deh hati’ku yang semenjak bangun tidur sudah gundah guLana ini...

         Ku pikir aku bakaLan bete daLan 12 jam perjaLanan ini, ternyata jauh dari yang ku bayangkan. Ada WIFI. Yiiihhhaa... OnLine gratis deh gue. Facebook-an, Twitter-an, Heello-an, emaiL-an, nge-bLog, buka Youtube, baca komik onLine, mancing, panjat tebing, renang di air yang keruh, Pokok’nya semua yang bisa ku kerjain, ku kerjain pakai ini Laptop deh. Untung aja ga da barang-barang yang ketinggaLan di Surabaya. TENANG...

          Ga terasa waktu sudah menunjukkan pukuL 17.49 WIB, sampaiLah aku di Stasiun Jatinegara Jakarta Timur. KaLi ini aku percayakan perjaLanan’ku dengan menaiki taksi bLue bird, meLayang Lah duit’ku Rp 75.000, itu harga sudah meLaLui proses tawar menawar di meja hijau. HUFT. Ga apa Lah yang penting cepat sampai kost tercinta...

          Kangen juga dengan suasana hiruk-pikuk Jakarta, kangen kehidupan kost, kangen sibuk dengan tugas-tugas kuLiah, sibuk sana, sibuk sini. Hidup Lebih berasa, berasa Lebih...

          IniLah akhir perjaLanan Liburan’ku kaLi ini. Jantung’ku sudah ga perLu gugup Lagi takut nyasar, di cuLik orang, di juaL terus di kirim ke MaLaysia atau Arab Saudi, hidup 10 tahun sebagai pekerja kasar dan berakhir di bawah setrika panas atau sayatan pisau di sekujur tubuh muLus’ku ini...



Jakarta, It’s in me...

Rabu, 14 September 2011

Kota Cantik PaLangka Raya


Ini kota persinggahan pertama daLam perjaLanan ke kota perantauan’ku...
Kota yang sudah ga asing Lagi bagi’ku...
Kota Cantik PaLangka Raya...

      Kira-kira pukuL 14.49 aku tiba di kota ini. Turun dari TraveL ‘Doa Mama’ dengan tampang Lecek, seLecek kertas pembungkus kacang di TerminaL akibat perjaLanan yang cukup mempertaruhkan nyawa dengan kondisi JaLan yang Lebih mirip jaLur RoaLLer Coaster *bener ga tuh tuLisan’nya..?? :D , menyeret sebuah koper berwarna cokLat muda dengan Langkah yang berat menuju rumah yang sudah famiLiar banget. Membuka pintu gerbang rumah dengan sedikit tenaga yang ada, meLepas sepatu beserta kaos kaki yang sudah ku pakai dari jaman beLanda LaLu masuk ke daLam rumah yang memberikan suasana damai, disambut dengan senyuman seLamat datang dari Tante dan sepupu’ku. Yah, itu rumah tante’ku. Tempat ku bernaung sementara menunggu jadwaL penerbangan’ku ke Surabaya, kota Liburan’ku yang seLanjut’nya...

      SeteLah me-reLax-kan diri, tangan’ku segera saja menyambar hape di saku ceLana dan mengabarkan ke mamah, papah, adik, kakak, Pak RT, Ketua KomNas HAM dan PerLindungan Anak, bahwa saya atas nama Demard Hatat Moko teLah sampai dengan seLamat di kota PaLangka Raya *Laporan seLesai... :D . Beberapa teman di kota ini segera kompak serentak menyatakan diri kaLo mereka siap dan bersedia menemani’ku seLama aku di kota ini (dua maLam dan satu setengah hari.red) *thank so much my friend...

      Yang paLing berkesan adaLah maLam terakhir’ku di kota ini, ketemu dia, dia yang pernah mengisi hati’ku. BEKAS PACAR, ehh ! MANTAN PACAR maksud’nya. Dia ikut nongkrong dengan kami, aku yang ngajak dia ikut. Yang bodoh’nya, aku dipaksa satu motor dengan si MANTAN ini.

Ku pertegas, DIPAKSA...


     Sebener’nya sih agak berat satu motor, tapi karena dipaksa, dan Lebih mikirin ke-gentLe-an ku, yea udah *padahaL sedikit banyak dapet seneng’nya juga.. :D . AwaL’nya sih masih jaLan rame-rame, tapi karena matahari sudah disuruh Tuhan puLang, mau jadi matahari apaan coba kaLo puLang maLam-maLam *hahh...?? (--.”) maka sudah waktu’nya bagi kami kembaLi ke kandang masing-masing...

      IniLah saat yang menegangkan, dimana aku yang buta jaLan di kota ini, dimana aku disuruh nganterin si Fristatessa Andriani Ladjang sang mantan kekasih’ku *Uwoo.. uwooo... . Yah, aku sih sudah tebeL muka dari sono’nya jadi keadaan ku bawa santai aja, hohoho. Tanpa diduga-duga dia ngajak makan, makan Jagung bakar. HUFT. padahaL aku mau’nya makan nasi, kan Lumayan bisa kenyang. Lagian buat apa coba dompet tebeL kayak bibir si Omas kaLo ga dipakai...?? Dia’nya dengan cuek pesan Jagung bakar beserta minuman...

      Di tempat ituLah kami sedikit ber-NOSTALGILA mengingat masa LaLu *Cieeee, eheemm, uhuk-uhuk, bisa CeLeBeK neehh... ga Lah. Mmm, ga mau munafik sih, tapi masa LaLu biarLah berLaLu, mariLah kita membuka Lembaran baru. *huahahaha, menempuh hidup baru boo.. :D

      MaLam itu, saat dia cerita, ku perhatikan, dia semakin dewasa, dia ga seperti Tessa yang duLu *hihihihi, Cuma kagum kokk... :O. Aku dari duLu suka gaya berpikir’nya, ga semua orang punya gaya pikiran kayak dia. Dia seLaLu berpikir dengan poLa ‘sebab-akibat’, berpikir ke depan, kaLo di ibarat’kan obat dia seperti pembeLi yang menanyakan ‘efek samping’ obat tersebut. Ibarat’kan pepatah, Rumput gue Lebih Asyik dari Rumput Tetangga...
*nyambung dari hongkooonngg...??

      SeLesai menyantap jagung bakar sampai ke akar-akar’nya, sebener’nya kami pengen Langsung puLang, ehh, tiba-tiba aku teringat kaLo aku harus beLi mata kaLung *mata kaLung’ku yang sebeLum’nya iLang euy... :( . Pasar bLouran Lah tujuan kami berikut’nya (ga tau tuLisan’nya, entah bLauran, bLoran, bLora, fLora, koran, koraL, de eL eL), sampe di parkiran, aku yang biasa’nya Lewat depan Langsung aja nyosor ke depan, ehh, ga tau’nya si Tessa Lewat daLam, si Tukang parkir’nya heran dan mengucapkan kata :

“Loh, pacar’nya Lewat daLam, dia’nya Lewat depan. Gimana sih ne orang dua...??”


Heran. NoLeh ke beLakang. NaujubiLLeee, ga kompak banget sih ini cewek. Bergumam sedikit ke tukang parkir...

“Siapa yang pacaraaann...?!”. Beserta seperangkat muka sewot.

     Sampai di tengah hiruk-kikuk-pikuk suasana pasar, cewek berkerudung merah itu menghiLang *Loh..??. Ternyata dia pakai jaket, hahaha. Dengan Lincah’nya dia beLok sana, beLok sini. Haduh, bener-bener deh ni cewek, udah kayak rumah sendiri. Tiba-tiba berhenti di tempat Abang-abang emperan yang juaL aksesoris. Dapat’Lah mata kaLung yang, yah, Lumayan’Lah. Keren...

        Hmm,aku Lupa maLam itu kami baLik dari pasar pukuL berapa. PukuL sembiLanan kayak’nya. Atau PukuL sepuLuh..?? tapi kayak’nya ga nyampe pukuL sepuLuhan kok. KaLau ga saLah inget sih. Tapi.., Ah bodo amat. Amat aja ga mikirin waktu’nya. Yah, Pokok’nya sudah maLam deh. LangsungLah aku mengantarkan CindereLLa yang takut akan dentang Jam Weker yang kedua BeLas....
Eh busyett, sudah tau aku ini buta jaLanan di PaLangka Raya. Rumah’nya Buju buneeeeenng, beLok sana, beLok sini, muter sana, muter sini, naik sana, naik sini. FinaLLy, SeLamatLah si Tuan Putri menginjakkan kaki emas’nya di peLataran Istana KeciL’nya. Sekedar say thanks + say bye, aku meLanjutkan perjaLanan ke barat, berusaha keLuar dan mengingat beLokan-beLokan maut. Dengan daya ingat yang setara Jimmy Neutron, aLhamduLiLah yah... seLamatLah saya...

       Sisa maLam terakhir’ku di kota itu kuhabiskan dengan bermaLam di kost’an teman dekat, Lebih tepat’nya kLien curhat Langganan’ku, sebut saja WiLson, ah, terLaLu keren nama’nya wiLson, panggiL aja dia Tyo *masih kekerenan.. (--.”). Kayak’nya dia ga bermasaLah dengan nama itu.hahaha...

       Pagi’nya, seteLah diantar si Tyo ke rumah tante’ku. BeLum genap mata’ku meLek, beLum jatuh tai mata dari sangkar’nya, datangLah makhLuk satu Lagi atas nama Dwi. Dengan aLasan transaksi fiLm-fiLm box office yang dia punya. HUFT. KaLah teLak aku, hiLang harga diri’ku, masa depan’ku, masa tua’ku...

       KembaLi ke cerita, dengan jam penerbangan’ku hari itu sekitar pukuL 12.40 WIB (Waktu Indonesia Bersuka-ria) whatever’Lah si Dwi nangkring bentar. Ehh, ga tau’nya sampai matahari kepanasan dia masih dengan santae’nya duduk di Ruang Tamu *Kapan aku berbenah diri menyiapkan ketampanan’ku agar merona saat di Bandara...?? . Berbagai cara ku Lakukan, berbagai jaLan ku tempuh, berbagai aLasan ku Lontarkan. Entah sadar atau tidak dengan ‘teknik mengusir’ku secara haLus’, dengan sendiri’nya dia pamit. aLhamduLiLah yah...

       Sampai di Bandara TjiLik Riwut. Ohhmaeegodd. Piye iki..?? aku ga pernah sendirian naik Pesawat. *pesawat pribadi kaLee yang mau sendirian di pesawat (--.”). Maksud’nya, ga da yang ku kenaL. Semua serba sendiri. Masuk sendiri, check-in sendiri, mandi sendiri, makan juga sendiri *Lirik Lagu D’Masiv... Emang ada..??. Bukan’nya Ndeso karena ga pernah naik pesawat, tapi ga pernah ngurus penerbangan sendiri, biasa’nya kan Rombongan. *MaLang’nya nasib’mu nak...

       SeteLah berhasiL meLewati beberapa proses, akhir’nya sampaiLah aku di Ruang tunggu. Disana banyak orang dari bebagai spesies, Dari anak keciL yang jingkrak sana-sini, pemuda-pemudi yang sibuk dengan Handphone beserta Headset’nya, Om jenggotan yang sibuk cari peniti di daLam tas, dan sebagai’nya. Aku memiLih tempat duduk yang ga terLaLu ramai. Di daLam hati’ku berkata...

“Huh, begini doang ya isi Bandara ? nenek-nenek saLto juga ga bakaLan nyasar. Ck ck ck, ah, kaLau tau gini aku nunggu PiLot’nya manggiL aku, baru aku mau naik tu pesawat”

       Tiba-tiba ada pemberitahuan bahwa pesawat yang akan kami Tumpangi dengan Tujuan Surabaya sudah siap diisi. HiLang’Lah semua susunan kaLimat sombong’ku tadi, yang muncuL hanya komat-kamit muLut berdoa...

“Semoga pesawat’nya sampai tujuan tanpa kekurangan sesuatu apapun ya Tuhan. Jangan sampai jatuh ni pesawat. Amit-amit deh. Duduk di sebeLah piLot ahh... “.

BerakhirLah cerita’ku di kota ini saat Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 0681 Lepas Landas meninggaLkan Borneo....



Hahaahahaha, ituLah kisah’ku di kota persinggahan, Kota Cantik PaLangka Raya...

Minggu, 04 September 2011

The Last Day on Vacation


Ini hari Liburan terakhir’ku bersama keLuarga...
Hari Liburan terakhir di kampung haLaman...


      Pagi ini aku bangun pukuL 09.13 WIB. Suara yang pertama terdengar di hari Minggu ini adaLah guyuran hujan yang turun dengan deras’nya membasahi kota, membuat’ku semakin maLas beranjak meninggaLkan si “empuk” dan kawan-kawan’nya yang teLah menemani tidur maLam’ku... 

      Sayup-sayup terdengar suara adik-adik’ku yang sudah mengawaLi pagi hari dengan perdebatan, juga perbincangan dengan nada tinggi dari mamah dan papah’ku yang jarang sekaLi bisa duduk berdua...

      Sebenar’nya haL ini sudah biasa ku dengar, tapi kaLi ini ada sesuatu yang membuat’ku ingin menceritakan’nya...

“mah, pah..! aku besok sudah mau berangkat meninggaLkan kaLian Lagi untuk waktu yang tidak sebentar, bisa’kah kaLian berhenti bersikap seperti itu satu sama Lain..?? bersikap’Lah dewasa ! Aku Capek dengan ini semua!!”

kaLimat ituLah yang terangkai daLam otak’ku, tapi tak mampu ku ucapkan meLaLui muLut’ku...

       Papah’ku adaLah seorang Laki-Laki paruh baya yang usia’nya Lebih dari setengah abad. DaLam masa kerja’nya beLasan tahun siLam, papah’ku sudah mengaLami gonjang-ganjing status pekerjaan’nya di sebuah perusahaan. Hingga di perusahaan terakhir tempat dia bekerja memberhentikan papah’ku dengan aLasan yang sampai sekarang aku juga ga tau... 

       ItuLah sebab’nya aku bersekoLah pindah-pindah, karena akuLah korban dari masaLah keLuarga. Hidup sendiri, di sekoLahkan adik dari papah’ku karena Papah’ku ga da pekerjaan. Beberapa tahun seteLah’nya aku di tarik kembaLi ikut orang tua , karena papah’ku dapat pekerjaan. Tapi sekarang aku hidup sendiri di kota MetropoLitan untuk menjejaki bangku kuLiah dengan bantuan dari adik’nya mamah. Papah’ku kembaLi tak ada pekerjaan, seteLah diberhentikan di perusahaan terakhir... 

       Bersamaan dengan hiLang’nya pekerjaan ituLah hiLang puLa kehormatan seorang Pria merangkap Ayah empat orang anak ini. Memang papah’ku ga pernah cerita tentang perasaan’nya tapi aku tau apa yang dia rasakan saat itu... 

       Mamah’ku hanya seorang ibu rumah tangga yang LuLus SMP pun tidak. Dia adaLah wanita tangguh yang pernah ku kenaL seLama hidup’ku. Dia berprinsip bahwa anak-anak’nya harus Lebih hebat, Lebih pintar, dan Lebih mapan dari dia. Mamah’ku yang memegang semua kendaLi keuangan di rumah...

       Karena umur papah’ku yang sudah tidak produktif Lagi, sehingga membuat’nya suLit mendapat pekerjaan. Maka tante’ku (adik’nya mamah.red) membiayai kehidupan kami sekeLuarga termasuk biaya sekoLah adik-adik’ku, juga biaya kuLiah’ku. AsaLkan kami sekeLuarga merawat dan bertempat tinggaL di rumah Kakek’ku serta merawat Kakek’ku yang sudah Lanjut usia...

       Dari Latar beLakang kisah ituLah yang membuat kedua orang tua’ku sering berbicara dengan nada tinggi, bahkan pernah saLing mengucapkan kata-kata kasar... 

       Papah’ku yang merasa hiLang kehormatan, karena uang bukan datang dari tangan’nya Lagi. Mamah’ku yang entah mau gimana Lagi, karena memang seharus’nya diaLah bendahara keLuarga. Papah’ku yang punya pengaLaman kerja Lebih banyak dari mamah’ku mempunyai banyak pikiran cemerLang untuk membuat sesuatu di rumah, entah itu Lampu dari Accu(aki.red) yang otomatis menyaLa saat Listrik padam, aLarm motor, de eL eL. Mamah’ku yang diLatar beLakangi pendidikan terbatas kadang susah menerima sesuatu yang di pikirkan papah’ku, yang pada akhir’nya tetap mendukung apa yang papah’ku kerjakan di rumah, waLaupun dengan sedikit perdebatan... 

       HiLang kehormatan ituLah yang membentuk sikap keras papah’ku terhadap apapun. Papah’ku Lebih emosionaL, Lebih sentiment dari yang pernah ku kenaL duLu. ..

       PadahaL, tanpa dia sadari aku tetap meLihat dia sebagai seorang ayah yang bertanggung jawab. Aku masih menghormati dia. Aku tetap menganggap’nya kepaLa keLuarga. Dia masih mempunyai figur seorang ayah..

       Ada terpikir oLeh’ku untuk sharing dengan mereka mengharapkan ada perubahan, tapi aku masih beLum siap meLakukan itu. Aku takut. Takut aku dikira sok ikut campur masaLah orang tua, aku sok dewasa, aku sok mengerti. Aku takut. Aku takut Tuhan... 

       Besok pagi aku akan berangkat meninggaLkan mereka untuk meLanjutkan masa perantauan’ku di Ibukota. Aku masih berat meninggaLkan mereka. meninggaLkan semua masaLah keLuarga yang ada...

       Tapi satu haL yang membuat’ku harus pergi. Aku harus SUKSES dan aku akan kembaLi karena aku yang akan membiayai kehidupan keLuarga’ku keLak, akuLah yang akan memperbaiki semua yang teLah terjadi...

       Kadang aku bingung dengan rencana Tuhan terhadap kehidupan’ku. Tapi buat apa bingung? jaLani saja. Dan Lewati semua’nya dengan baik. Jangan meLampiaskan semua masaLah dengan haL-haL negatif. Aku yakin dan percaya Tuhan sudah menyiapkan sesuatu yang indah pada akhirnya... :)

       MaLam ini, ku sempatkan keLiLing kota tercinta. Dengan suasana dingin yang menusuk kuLit dan menyengat tuLang. MaLam yang suram. MaLam yang sepi. MaLam yang keLabu tanpa bintang...

       Hampir semua teman’ku sudah pergi ke kota perkuLiahan mereka, membuat suasana kota semakin HAMPA...

       Teman adaLah segaLa’nya bagi’ku. Mereka’Lah yang mewarnai hidup’ku dengan canda dan tawa. Tahun ini aku siap berpisah dengan teman-teman. Lebih siap dari tahun kemaren...

       Sampai jumpa kota’ku tercinta, sampai jumpa teman-teman, sampai bertemu Lagi di Lain kesempatan...
:)

bye Mom...
bye Dad...
See You Later...



That’s me and my story.. :)

Selasa, 23 Agustus 2011

MakhLuk BerbuLu Part 1

Semua teman’ku tau kaLo aku ga suka si Chubby berbuLu ini...
What’s wrong with this animaL...??
Apa sih yang ga disuka Demard dari makhLuk “imut” ciptaan Tuhan ini...??
Kenapa Demard teramat sangat amat ga suka sama sodara jauh Spiderman ini...??
Ada yang mau tau kenapa...??
Ikuti Kisah di bawah ini, dan dapatkan hadiah’nya...!!
Jangan Lupa pakai sabuk pengaman yea !! atau ikuti anjuran dokter.. :)




      Yah, ituLah Laba–Laba. Binatang tak berdosa ini tampak begitu menjijikan dan menakutkan dihadapan Demard, Lebih dari semua haL menjijikan dan menakutkan Lainnya di Jagad Raya ini *Lebaee.com...
 
      AsaL muasaL aku ga suka Laba–Laba tu muLae kpan yea...?? coba aku mikir duLu, tunggu yea...!! Hmmm... *tampang mikir dengan tangan kanan menopang dagu

3 years Later...

Ahh yea, aku ingat !! *muka sumringah... Sebener’nya kenaL sama MakhLuk berkaki deLapan ini sudah Lama, dari aku masih jadi orok juga dah di kenaLin *hahahaha... waktu keciL pun suka maenin Laba – Laba keciL di tangan *berani karena sama-sama keciL.. :D, maLah sering ada yang mati karena stress di obok-obok *aer’nya di obok-obok.. :D... 
 
Tapi suatu ketika, Papah’ku Lagi di daLam Langit-Langit rumah *biasa’nya disebut Loteng sih.. :O beLiau Lagi memperbaiki kabeL yang bermasaLah di Loteng, dan aku disuruh mengantar Tang ke atas (Tang = aLat potong kawat/kabeL seperti gunting). Menaiki tangga Lewat pintu Loteng di WC, tanpa ada firasat apa-apa, dengan cuek memasuki tempat geLap yang dihuni makhLuk-makhLuk pecinta keLembaban itu. Nah, puncak’nya adaLah saat aku mau turun, saat seharus’nya tangan’ku berpegang di tempat yang tepat, saat aku memegang suatu benda berbuLu sebesar genggaman tangan yang berdenyut-denyut *AAGGGRRHH... LangsungLah aku menuruni 2-3 anak tangga sekaLi dayung *dayung ?? Langkah kaLeee...

DaLam hitungan detik, kaki’ku sudah berpijak di Lantae rumah dengan jantung masih tertinggaL di Loteng. Ohmaeegodd, apa itu tadi ? daLam keremangan cahaya dari Lampu WC, kaLo ga saLah Liat sih itu Moyang’nya si Spidey (baca :: Spaidi) *nama imut si abaL-abaL... gede pisan euy...

Kejadian itu terus-menerus menghantui pikiran dan aLam imajinasi anak keLas 4 SD yang masih Lugu, poLos, dan ga tau apa-apa ini. Sekarang dia teLah ternodai dengan Phobia terhadap Spidey. Tiap waktu, masih terasa ada suatu benda berbuLu yang menempeL di teLapak tangan’ku yang menyebabkan aku susah tidur, waLaupun tidur si MakhLuk berbuLu ini senantiasa hadir mengisi acara di mimpi’ku * (--.”) padahaL ga di undang...

Seiring berjaLan’nya waktu yang tiada berhenti, akhir’nya aku muLae meLupakan makhLuk yang paLing mengerikan di dunia bagi’ku itu, bahkan Lebih mengerikan dari pada ngLiat kepaLa manusia yang pecah keLindes Container sekaLipun...

Semenjak kejadian itu, dimana pun, kapan pun, dan apa pun yang terjadi, kaLo udah Liat si Spidey nangkring dengan gesit aku akan memusnahkan binatang itu dengan berbagai cara. Pokok’nya tu makhLuk harus MATI, aku ga mau tau. Ck ck ck, padahaL tu binatang ga ngapa-ngapaen aku, dia bisa aja cuma nongkrong cari udara seger atau Lagi nungguin pacar’nya njemput buat ngedate. Tapi, hati’ku sudah hancur karena’nya, aku sudah terLanjur benci meLihat muka jeLek’nya...






TO BE CONTINUED ( Part II )...

MakhLuk BerbuLu Part 2


Beberapa waktu ku Lewati dengan menikmati hidup yang tenang tanpa gangguan si Spidey di depan mata. Saat aku memasuki usia 15 tahun (3 SMP.red), akhir’nya aku dipertemukan kembaLi dengan binatang nista itu. Pertemuan yang sangat memaLukan. Di Kamar Mandi. Aku sedang berteLanjang buLat menikmati guyuran air yang membasahi tubuh’ku, tiba-tiba mata’ku menatap pLafon Loteng dan ada si Spidey yang Lumayan besar, berwarna abu-abu, kaki kurus panjang 4 pasang di samping tubuh’nya, beserta 8 mata yang tampak’nya menatap’ku dengan sinis. Aku terus saja mandi dengan tempo guyuran air dipercepat tanpa memaLingkan mata sedikit pun dari sosok makhLuk di pojok atas kamar mandi itu...

Yang jadi pikiran’ku adaLah bisa aja tu makhLuk tiba-tiba Loncat ke arah’ku untuk membaLas dendam sodara-sodara’nya yang teLah ku musnahkan *parnoo abiiss... ck ck ck . SeLesai berpakaian aku kembaLi ke kamar mandi dengan bermodaLkan sapu untuk menjatuh’kan Lawan’ku yang menang daLam haL posisi *di atas boo.. :O . Sampai tu makhLuk mati baruLah aku tenang meninggaLkan kamar mandi...

Ada juga kejadian waktu aku bersekoLah di bangku SMA. Aku terbangun dari tidur sekitar pukuL 01.30 dini hari, aku merasa haus dan keLuar kamar mencari minum. Saat mau meneguk segeLas air dari Lemari es, terLihat oLeh mata’ku makhLuk yang paLing ku benci seteLah setan, dengan santae’nya dia menatapku dari pojokan atas Langit-Langit. Tanpa Kompromi, aku pun Langsung meraih sapu yang panjang’nya mencapai Langit ketujuh, yang ujung sapu itu sudah ku tempeL isoLasi gede. Aku ke kiri dia ke kanan, aku ke kanan dia ke kiri, mungkin daLam hati Laba - Laba “wee, ga kena, ga kena... :P

Kurang Lebih 1 jam, akhirnya perburuan’ku membuahkan hasiL. Tertangkap’Lah tu Laba – Laba dengan posisi tertempeL di pLafon, baruLah aku kembaLi tidur. Pada hari yang sama, di sore hari aku meLihat isoLasi yang menempeL di pLafon itu sudah di kerubungi semut. Dengan Langkah MERDEKA, aku mengambiL jenasah Laba – Laba itu dan memakamkan’nya di Tong Sampah...

Semua teman dan keLuarga’ku tau betapa takut’nya aku dengan Laba-Laba, betapa benci’nya aku dengan Laba-Laba. Sampai-sampai ada yang sengaja ngirim’kan MMS foto Laba-Laba ke hape’ku *syokk berat saat membuka isi MMS... Tapi ituLah yang mereka suka, Laba-Laba merupakan senjata andaLan untuk mengaLahkan aku...

Masih banyak cerita’ku bersama si Spidey, dari yang Laba-Laba beLang kuning-hitam beranak-pinak di pohon dekat jendeLa kamar *kaLo masukk kamar gimana..?? parno.com, Laba-Laba gede yang berkeLiaran di bawah tempat tidur’ku *yang sampai sekarang masih jadi buronan keLas Berat, and manymore. Itu cukup menjadi kisah antara aku dan si Spidey...





*Mencet jari tengah dan jari manis ke arah teLapak tangan, kemudian Loncat dari gedung ke gedung.. :D

THE END...

Jumat, 12 Agustus 2011

My Love Story Part 1

WARNING : cerita ini dibuat tanpa rekayasa dan bukan hanya fiktif beLaka, jika ada kesamaan nama,  tempat atau muka, itu ditanggung pemenang. Loh ? pembaca maksud’nya...


      Mengenang masa itu, masa bahagia pertama’ku yang tak terkira. Mencoba mengingat masa LaLu itu sedikit suLit, but I’LL try to teLL it... 


     Pertama kaLi aku mengenaL’nya saat aku ikut PASKIBRA tingkat kabupaten perwakiLan SMA’ku. Waktu itu kami sama-sama menginjak tingkat dua, aku di SMA dan dia di SMK. Aku kenaL dia dari seorang teman’ku, sebut saja HeLdi. HeLdi ini sudah terLebih dahuLu akrab sama si cewek tengiL satu ini. Aku sendiri muLae akrab dengan cewek ini karena perantaraan HeLdi, karena berdasar’kan info heLdi yang tajam dan terpercaya kaLo si cewek ini’Lah yang minta nomor hape’ku *hihihihii... 

      MuLae dari situ’Lah kami muLae dekat. Aku sebenar’nya ga terLaLu Pe-De PDKTan kayak gini, tapi dia’nya aja yang agresif *hihihihii. Asyikk geLaa... Pertama-tama aLasan’nya pinjem ikat pinggang PASKIBRA’ku tahun kemaren *aku 2 kaLi ikut ajang bergengsi ini. Hehehe... Terus, muLae deh meLontar’kan perhatian-perhatian maut’nya dan aku pun terbius *dasar cowok murahan...

      Entah kenapa, setiap ketemu dia aku maLu, pengen sembunyi rasa’nya *biasa’nya maLah bikin maLu (--.”), tapi kaLo ngeLiat dia seneng juga. ANEH. MuLae dari kejadian itu aku ga tau kenapa seLaLu pengen Liat dia. Karena aku yang waktu itu masih poLos, Lugu, dan ga tau apa-apa ini masih beLum pernah pacaran *omaeegodd, miLih-miLih atau ga Laku..??. Bayangkan aja, duLu teman-teman’ku sampe bikin Nazar, kaLo sampe aku pacaran ada yang nyembeLih ayam, ntraktir aku makan, jatoh dari motor, dLL... 

       Who is she...? Nama’nya adaLah Fristatessa Andriani Ladjang, cewek keLahiran 30 maret 1993 ini mempunyai tinggi badan yang Lumayan dan berkuLit ga terLaLu geLap, disertai wajah yang naturaL. Anak bungsu dari dua bersaudara ini begitu indah dan sempurna di mata’ku saat itu *saat itu doank. Hihihii... Sewaktu rekreasi PASKIBRA ke BaLi pun aku satu Bis dengan dia, saking seneng’nya aku nge’sms temen’ku si Akbar...

      “bar, aku satu bis sama Tessa Lho...”
      “cie cie... kesempatan tu mar, deketin...”
      “ga agh, biar aja siapa juga yang naksir dia...” 

      Insiden sms itu berLangsung seLama beberapa saat, ku akui saat itu beberapa teman’ku tau tentang kedekatan’ku dengan Tessa, tapi aku gengsi untuk mengakui’nya *hari gene gengsi..?? makan tuu...

       Beberapa waktu seteLah kepuLangan kami dari BaLi, yang tentu’nya ga Lepas dari proses PDKT. Dygo, saLah satu teman dekat’ku juga sedang PDKTan dengan cewek SMK, yang ternyata tidak Lain dan tidak bukan adaLah teman Tessa juga, mereka berdua tinggaL di Asrama KathoLik juga *ck ck ck... Aku yang saat itu diperaLat dygo untuk jadi “obat nyamuk” ga keberatan karena “obat nyamuk”nya si Grace (PDKTan’nya si Dygo.red) adaLah si Tessa *Jreeenng...

       JadiLah kami doubLe date di Hari Jum’at sore *kaLo ga saLah ingat hari... . Tapi, dengan aLasan ga gangguin Dygo sama Grace, kami berdua memisah’kan diri. Dia cerita beberapa pengaLaman pacaran’nya, dari berbagai jenis mantan’nya, dari berbagai gaya pacaran’nya, dLL, aku hanya termangut-mangut dengar cerita’nya *kaLah pengaLaman boo... Yah, sedikit taLking-taLking dan speak-speak akhir’nya waktu memaksa kami untuk berpisah. DaLam perjaLanan puLang itu kebetuLan si Mak CombLang (HeLdi.red) Lewat pakai sepeda motor MX’nya dan berpaLing secara mendadak karena syok terpana binti kaget meLihat kami jaLan bareng. 

       Waktu berLaLu, aku ada kegiatan PanJat Tebing dari Organisasi PraJa Muda Karana di SekoLah. Di seLa-seLa kegiatan ku sempat’kan untuk membaLas sms di Inbox hape’ku yang tertuLis dengan nama “SMK - Tessa”. Hingga maLam pun menjeLang, maLam itu tepat tanggaL 29 Desember 2008 aku nekad menerapkan sebuah kata sakraL... 

      “Mmm, gimana kaLo kita pacaran aja..”
      “HAH ! ini Demard kah..?”
      “iya ne aku Demard, kenapa...?”
      “masa Demard bisa biLang kyak gitu sih ? ga percaya aku..”
      “sumpah ne aku, gimana nih jwaban’nya..?”
      “okhe anggap aja aku nanggapin perasaan kamu, tapi aku mau dengar dari muLut’mu sendiri”
      “yes, yea udah hari senin aku jemput kamu, sekaLian aku mau tau jawaban’nya”
      (ket :: sudah ditransLete ke bahasa Indonesia. Hehehe...)

       Langsung’Lah kami berganti topik pembicaraan tentang bintang yang berserakan di Langit maLam itu, maLam yang indah, indah banget, seindah bunga yang bermekaran di daLam hati’ku saat itu *kasmaran euy...

        TibaLah hari Senin yang dinanti, perasaan campur aduk, gugup karena haL bodoh yang ku Lakukan maLam kejadian, senang ngeLiat muka’nya Lagi, bimbang pergi atau ga karena takut di toLak. Dengan bermodaL tekad semangat joeang 45 aku berangkat pakai sepeda motor kakak sepupu’ku *beLum punya motor sendiri. Ga modaL banget sih pacaran. Ck ck ck... 
 
      Some time Later, sumpah kayak mimpi. Ini yang duduk di beLakang’ku siapa yea ? omaeegodd, dengan cuek aku kembaLi bertanya...
       “gimana...?”
       “gimana apa’nya...?”
       “itu yang kemaren, jawaban’nya apa..?”
       “Mmm, iya...”
       “iya apa’nya..?”
       “iya aku terima... “
       “hah, beneran..?” *daLam Hati :: YESS..!!
       “iya..” 

       Secara resmi kami pacaran tepat pada tanggaL 1 Desember 2008 sore(Semester 1, keLas 2 SMA.red). Tanpa ku memperhati’kan Lagi kaLau si Dygo ngikutin kami dari beLakang. Yah, kami ketemu di jaLan, dia ga nyangka apa yang ku Lakukan senin sore itu *aku aja ga nyangka (--.”). Kesempatan Langka itu dia abadi’kan daLam sebuah gambar meLaLui kamera hape Nokia 6600’nya...

       Beras sudah menjadi nasi, dan nasi teLah menjadi bubur yang tak berbentuk. Mungkin ituLah ungkapan yang tepat untuk kejadian yang terjadi di sekoLah, oh bahkan di Luar sekoLah. Semua orang yang kenaL sama aku, dan bahkan yang sebeLum’nya ga kenaL aku, mendadak HEBOH Luar biasa *kecuaLi orang tua’ku. Hihihi... . Hanya daLam hitungan beberapa hari gossip “Demard Pacaran” sudah menyebar ke berbagai penjuru kota. OMG, kaLah’Lah gossip mafia Pajak dan kisah kawin-cerai Artis Ibukota saat itu...






TO BE CONTINUED (Part II )...

My Love Story Part 2

      

       Yah, ituLah dia. DEMARD yang beLum pernah pacaran finnaLy got girLfriend. Omaegodd.*mana Nazar’mu teman-teman?? Huhuhu... Kehebohan yang terjadi ku tanggapi dengan santae *beserta keringat dingin 3 ember, beberapa hari pertama aku dihujani dengan bertubi-tubi pertanyaan tentang proses PDKT, pacaran, kenaL dimana ? kok bisa ? bahkan WaLi KeLas’ku sempat-sempat’nya menanyakan HOT TOPIC in this week di seLa-seLa materi pembeLajaran...

       “Mmm, demard ? kayak’nya kemaren ibu Liat kamu pacaran yea...??

       Aku hanya terdiam tak berkata-kata, karena kemaren sore aku ada jaLan sama my girLfriend waktu puLang sekoLah, dan ada WaLi keLas’ku Lewat *kejadian yang sungguh tragis.huhuhuu... Pertanyaan tadi terjawab dengan sorak gembira serta riuh gemuruh tepuk tangan satu keLas yang meng’iyakan pertanyaan ibu *ck ck ck...

       Dan beberapa guru juga sempat membahas haL tersebut juga...

      “Banyak perubahan yang kita aLami, misaL’nya dari yang ga pernah pacaran, sekarang bisa pacaran...”.

      Guru tersebut mengakhiri kata-kata’nya dengan Lirikan tajam penuh arti ke saLah satu siswa’nya yang sekarang jadi obJek satu keLas, that’s I am. Dan ternyata si mempeLai wanita pun juga mendapat perLakuan yang sama di sekoLah’nya, tapi ga seheboh mempeLai pria.

       Begitu’Lah kisah asmara kami yang ternyata di sambut positif dari fans kami di kota itu. Bahkan beberapa sangat antusias mengatakan kami cocok. Berita yang menghebohkan dunia Perekonomian rakyat tersebut tidak dengan mudah’nya hiLang, terus dan terus dibicarakan, karena bagi mereka “hah ? Demard pacaran ? bisa juga dia yea ?”, “ akhir’nya dia pacaran juga”, “cewek’nya katarak kaLi ? masa suka sama Demard ?”, and manymore...

       BegituLah aku, yang sudah berani meLangkah untuk mengukir kisah asmara di Bab Kehidupan’ku. BeLajar menyayangi orang, beLajar untuk “care”, beLajar ga egois, dan Lain sebagai’nya.


      Aku diberi kesempatan untuk merasakan semua’nya itu seLama kurang Lebih 9 buLan 9 hari Lama’nya *orang hamiL buu.. ? haha . Hah ? 9 buLan doank ? yah, ituLah puncak dari kisah asmara dua insan muda ini. Ku akui aku yang saLah, 9 buLan yang indah di akhiri dengan 9 hari ku ‘gantung’kan hubungan kami. Aku bingung, aku yang saat itu sedang berada di puncak kesibukan’ku dengan berbagai kegiatan ini-itu hampir tak mempunyai waktu untuk sang Kekasih. Kesibukan’ku yang menuntut aku harus seLaLu ada membuat’ku harus meninggaL’kan yang Lain. SebuLan sebeLum’nya dia berubah, bukan Tessa yang ku kenaL, protektif dan pemarah, ku akui itu semua karena kurang’nya perhatian’ku ke dia dan juga sikap’ku yang berubah kepada’nya.

      Apa daya, tepat pukuL 9, tanggaL 9 September 2009 (semester 1, keLas 3 SMA.red) aku mengeLuarkan kata yang membuat’nya menangis dan tak mereLakan hubungan kami berakhir. Sempat bingung, kata-kata seperti apaLagi supaya dia ga nangis dan menerima keputusan’ku yang menyatakan aku mau kami kembaLi berteman, karena aku mau fokus duLu dengan kegiatan’ku. Tapi aku sudah terLanjur membuat Luka di hati’nya saat itu, aku memiLih untuk mundur sejenak, membiarkan dia tenang...

*aku juga ga ngerti kenapa semua harus terkait dengan angka sembiLan*

      Beberapa waktu seteLah itu ternyata gadis ini tetap keukeuh minta baLikan, inbox facebook ga Lepas dari usaha’nya. Aku sempat prihatin, yea Tuhan keLebihan apa yang Kau berikan untuk hamba-Mu ini sehingga dia beLum bisa ngeLepasin aku ? aku meLakukan ini untuk kebaikan kami berdua, agar dia ga tersiksa dengan hubungan ‘gantung’ itu dan aku ga terbebani. Yah, aku memang egois saat itu juga ga bisa memanage waktu...

      Pasti yang membaca cerita’ku ini berpikir betapa bego’nya aku, betapa naif’nya aku. Yah aku pun berkata demikian kepada diriku sendiri. Semua teLah berLaLu, dan ternyata kami memang Lebih baik berteman, yah, setidak’nya aku masih menganggap’nya TEMAN ga Lebih...




THE END...


Eh, satu Lagi. Aku bikin cerita ini bukan untuk membuat seseorang merasa terpojokkan, terutama buat kamu Tess.. Aku Cuma pengen ceritain apa yang aku rasakan saat itu.
      Once Again, aku minta maaf kaLo waktu itu udah bikin kamu nangis :) You are the first for me :) makasih udah baca.




THE END AGAIN... :D

Jumat, 05 Agustus 2011

Jefri Part 1


Mmm, sebeLum saLah paham ! 
ne cerita ada sedikit rekayasa dan fiktif belaka, tapi tetap berdasarkan kisah nyata. Sumpah ga bo’ong. Suer. Beneran ga bo’ong... :D

     JEFRI. Yap, tu bukan nama panggiLan tapi tu nama Lengkap seorang pemuda keLahiran Gumpa 17 juLi 1992 ini (bagi yang ga tau Gumpa tu dimana, tu nama suatu daerah di kaLteng). Entah terinspirasi darimana dan kenapa nama yang diberikan orangtua’nya cuma Jefri. Jefri memiliki tinggi badan yang proposionaL dan berat badan yang menunjang tinggi’nya sehingga membentuk tubuh yang menawan dengan kuLit geLap. KuLit geLap’nya tersebut dia dapat dari kontaminasi gen dari bapak’nya yang orang jawa *sama kayak aku. Hehe ...

     Hubungan’nya Jefri sama aku ? haha, kami teman SD yang Lama tak bersua karena pada saat aku di bangku 5 SD aku pindah ke Jakarta ikut adek dari bapak’ku. Aku ketemu Jefri Lagi saat kami sama-sama menjeLma menjadi dua Pemuda yang dewasa di bangku SMA. Satu keLas. Yah, waktu itu aku pindah Lagi ke kaLteng *ck ck ck hidup merana pindah-pindah...

     Hmm, kaLo dipikir-pikir aku sama Jefri ga terLaLu akrab. Just Friend. Tapi entah kenapa di keLas Tiga SMA aku dekat dengan beberapa orang di keLas yang bagi’ku they are my best friend, saLah satu’nya adaLah Jefri. Kedekatan dengan beberapa orang itu dikarenakan aku sebagai tempat mereka share they’s probLems, dari masaLah di sekoLah, keLuarga, keuangan, percintaan, sampe ke jodoh * (--.”) peramaL kaLe.. . Nah, aku kebetuLan mempunyai masaLah asmara yang sama dengan Jefri, wktu itu pacar kami sama-sama anak asrama kathoLik, sama-sama pacaran di keLas dua SMA, sama-sama putus di keLas tiga SMA, dan menurut’ku putus karena haL yang sama juga. Haha...

     Bagi kami semua, SMA adaLah saat yang paLing menyenangkan, menyedihkan, menegangkan, paLing bekesan deh pokok’nya. Sampe-sampe kami berjanji tetap terus menjaLin kontak siLahturahmi karena kami semua berpencar untuk meneruskan perjaLanan hidup kami. Kami membuat suatu perpisahan di tiap keberangkatan teman kami ke daerah yang mereka tuju. Begitu juga perpisahan kami dengan Jefri.
     Setahun teLah berLaLu, aku yang sekarang meneruskan pendidikan di bangku kuLiah di Kota MetropoLitan sedang Liburan ke kota tercinta’ku di kaLimantan Tengah seLama satu setengah buLan. Di awaL tahun kami berpisah aku masih ada menjaLin kontak dengan Jefri, tapi kemudian any probLem with my phone, and then I changed my number, so some contact missing *huhuhuhu...

     Di tengah Liburan’ku yang sepi karena teman-teman SMA masih sibuk dengan urusan masing-masing, tiba-tiba ada nomor baru masuk ke inbox’ku “deemmaaarrr, km ad d Tamiang kah..?? Hri kamis kita ktmu yok hari Jumat aku pLg k SaLatiga... ntar aku yang traktir, aku kangen marr... by : Jefri “ , ternyata eh ternyata, dia dapat nomor hape’ku dari temen SMA juga yang kebetuLan onLine di facebook. Hohoho, Langsung tanpa kompromi ku sambar hape’ku dan membaLas sms’nya...




to be continued ...

Jefri Part 2


     Di hari yang teLah ditentukan, kami pun akhir’nya bertemu. AwaL’nya sih maLu, giLa aja dah Lama ga ketemu, Lagian dia kan pemuda tampan *uueekkss, hehe, piss Jef ;D. Sumpah, mau ketemu dia aja aku harus piLih-piLih baju *kayak mau ketemuan sama cewek aja (--.”). Yang bego’nya Lagi, aku’Lah yang jemput dia ke rumah’nya, aLasan dia sih motor’nya sudah di kirim ke SaLatiga, tempat dia kuLiah. Aku sih oke-oke aja. Berhubung urat maLu’ku dah putus, jadi waktu jemput dia aku sudah bermodaL tebaL muka dan bertameng’kan basa-basi gombaL “wayoouutthh, gaya sekarang’Lah anak kota !! tetap ganteng kawan’ku ne”. Basa-basi’ku tadi hanya di tepis dengan senyuman dan gaya’nya yang khas dan menurut’ku sok cooL. Huh...

     Saat itu kurang Lebih sekitar pukuL tiga sore. Kami memuLae perjaLanan kami bernostaLgiLa membeLah jaLanan kota manuwu *manuwu = bahasa daerah yang artinya cakep dan sejenis’nyaLah, that is kota Tamiang Layang.

     Sesuai dengan janji’nya, Jefri mengajak aku mencari tempat makan karena dia mau mentraktir perut setan’ku ini yang ga kenaL kenyang *busyyeett. Ada satu haL yang kami Lupa, today is PUASA!! Omaegodd !! ya jeLas’Lah banyak warung makan yang tutup. Huft. Ada sih yang buka, tapi hanya beberapa, dan itu’pun makanan’nya ga Lengkap, warung satu ada Lauk tapi nasi habis, warung Lain’nya ada nasi (goreng) tapi ga ada Lauk *ck ck ck.. . Akhir’nya kami menemukan satu tempat di tengah kota yang Lengkap segaLa-gaLa’nya. Dan ternyata *Jreeeenngg itu tempat merupakan tempat bersejarah bagi aku, Jefri dan teman-teman Lain’nya, yang secara resmi biasa kami pakai untuk merayakan uLang tahun setiap teman kami. LAMONGAN...

     Kurang Lebih setengah jam kami menyantap makanan yang kami pesan sambiL bercerita kehidupan kami seLama satu tahun beLakangan ini, akhir’nya kami pergi ke kasir dan Jefri’pun mengeLuar’kan seLembar uang berwarna merah. *waw aku terpana.LEBAY.. . SeteLah seLesai dengan si kasir Lamongan kami’pun meLanjut’kan perjaLanan nostaLgiLa kami keLiLing kota dan berakhir di rumah saLah satu teman SMA kami juga Diana Corry *cerita tentang Diana?? ntar aja deh,hehehe...

     Di rumah diana kami meLanjut’kan bercengkerama mengingat masa SMA sambiL menemani Diana mencabut uban sang Ibunda * (--.”) . Tanpa terasa hari muLae geLap, dan Jefri minta diantar puLang, kami’pun mengakhiri perbincangan dan berpamitan puLang. daLam perjaLanan Jefri minta berhenti sebentar di minimarket dan mentraktir es krim MAGNUM *hihihi, yummy ...

     Kami meLanjut’kan perjaLanan puLang, daLam perjaLanan aku sengaja ga terLaLu cepat mengendarai motor’ku tercinta, karena aku ga mau kebersamaan kami berakhir dengan cepat, jarang-jarang kan kami yang sudah pada mencar ke berbagai penjuru Indonesia ini dapat moment nongkrong bareng Lagi. Tapi ada pertemuan ada juga perpisahan, akhir’nya sampai’Lah kami dirumah’nya dan hanya say bye *huhuhu, sungguh tega kamu Jef . Dan aku mengarah’kan motor’ku kembaLi ke kota...

     Huft, ituLah sepenggaL kisah’ku tentang Jefri teman seperjuangan’ku. SaLah satu teman yang berharga daLam kisah hidup’ku...
Yang sedikit banyak jadi idoLa’ku juga *hihihihihi ...




the end